Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Berry Arifsyah Harahap optimis ekonomi pada 2025 tumbuh positif berkelanjutan. Hal tersebut diproyeksi dengan berbagai kajian dan potensi sektor pertumbuhan ekonomi NTB, temasuk terdongkrak dengan program makan bergizi gratis (MBG) yang menyasar ribuan siswa sekolah.


“Pertumbuhan ekonomi NTB 2025 secara berkelanjutan, yang ditopang oleh investasi, pertanian, ekspor dan juga konsumsi,” kata Berry Arifsyah, kemarin.


Berry mengatakan, bahwa proyeksi pertumbuhan positif NTB pada 2025 akan terus berlanjut, meski di bawah Nasional. Di mana, pertumbuhan positif akan berpeluang besar akan ditopang oleh kinerja investasi dan tetap membaiknya konsumsi rumah tangga. Sementara itu, sumbangan sektor pertambangan bisa lebih rendah, karena berkaitan dengan izin ekspor dan juga mulai beropasinya smelter di Sumbawa.


Ia menjabarkan, beberapastrategi utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi NTB ke depan di sektor pertanian adalah dengan mendorong penggunaan dan perluasan bibit unggul, mendorong penerapan teknologi pertanian guna meningkatkan efisiensi serta penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Selain itu, strategi lainnya di sektor industri makanan dan minuman dengan mendorong kerja sama antara investor, industri, dan petani melalui skema investasi kolektif, business-matching pelaku usaha dan investor, serta pemberdayaan dan peningkatan kapasitas petani dalam membuat produk olahan pertanian.


“Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi NTB juga dengan melakukan investasi sektor potensial di bidang pariwisata dan pengembangan UMKM dalam mendorong sektor riil,” kata Berry.


Sementara itu, pada 2024, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh terjaganya pertumbuhan konsumsi rumah tangga, serta kinerja ekspor seiring perolehan relaksasi ekspor konsentrat hingga akhir 2024. Pertumbuhan ekonomi NTB secara keseluruhan pada 2024 akan lebih tinggi dibandingkan 2023 dengan prakiraan berada pada range 5,8 hingga 6,6% (yoy). Hingga triwulan III-2024, perekonomian NTB tercatat tumbuh 7,23% (cumulative-to-cumulative/ctc), jauh lebih tinggi dari pada pertumbuhan tahun sebelumnya yang sebesar 1,80% (yoy). Relaksasi ekspor konsentrat tembaga dan tetap terjaganya kinerja konsumsi RT menjadi penopang pertumbuhan pada 2024.


Adapun untuk keseluruhan pada 2024 pertumbuhan positif akan berlanjut dan akan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2023 sejalan dengan kinerja ekspor yang lebih baik dan tetap terjaganya pertumbuhan konsumsi rumah tangga.


“Pertumbuhan ekonomi positif NTB juga turut ditopang tingkat inflasi yang terjaga. Hingga Desember 2024, inflasi tahunan NTB tercatat terkendali sebesar 1,28 persen (yoy),” imbuhnya.